| 
Oleh Administrator     | ||||
| 
Rabu, 23 Oktober 2013 15:01  | ||||
|  Cara Tanam Jajar
  Legowo 2:1Tanam jajar legowo merupakan salah
  satu komponen PTT padi yang  dapat meningkatkan produksi serta
  memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme
  penggangu tanaman. Jajar legowo merupakan cara tanam dengan beberapa barisan
  tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada
  barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah. 
Ada
  beberapa tipe cara tanam jajar legowo yang umum dilakukan yaitu ; tipe legowo
  2:1;  3:1;  4:1;  5:1;  6:1 dan tipe lainnya. Berdasarkan
  hasil  jajar legowo terbaik dalam memberikan hasil gabah tinggi adalah
  tipe 2:1, dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12-22%.  Disamping itu
  sistem Legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok
  dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (mina padi Legowo). 
Prinsip
  dari sistem tanam jajar legowo adalah pemberian kondisi pada setiap barisan
  tanam padi untuk mengalami pengaruh sebagai tanaman barisan pinggir. Umumnya
  tanaman pinggir menunjukkan hasil lebih tinggi daripada tanaman di bagian
  dalam barisan. Tanaman pinggir juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik
  karena kurangnya persaingan tanaman antar barisan. 
Manfaat
   tanam jajar legowo : 
 
Teknik
  Penerapan 
a.
  Pembuatan baris tanam 
Lahan
  sawah dalam keadaan macak-macak, melumpur dan rata. Lakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan
  cara menarik caplak (alat garis tanam), dibantu dengan tali yang dibentang
  dari ujung ke ujung lahan. Arah baris tanam sebaiknya sesuai dengan arah
  aliran air  dan  matahari terbit. Jika tanam tegel (20 x 20 cm)
  populasinya 250.000 rumpun per ha maka dengan  jajar Legowo 2:1 (40 x 20
  x 10 cm)  populasi tanam meningkat jadi 333.000 rumpun. 
b.
  Tanam  Cara Tanam Jajar
  Legowo 4:1 
Bibit
  padi umur kurang dari 21 hari sebanyak 1-2 bibit ditanam pada pola yang
  terbentuk, dengan cara maju atau mundur sesuai kebiasaan regu tanam.  
 
Teknik
  Pemeliharaan Tanaman 
a.
  Pemupukan 
Pemupukan
  dilakukan pada alur yang berjarak 20 cm dan posisi yang memupuk pada tempat
  yang berjarak 40 cm. Dengan cara ini hanya 40 % dari lahan yang diberi pupuk
  dan pupuk terkosentrasi pada alur  20 cm. jarak  pupuk lebih dekat
  dengan perakaran sehingga hara yang diberikan dapat dimanfaatkan tanaman
  secara maksimal.   Keragaan Tanaman Padi
  Sistem Jajar Legowob. Penyiangan 
Penyiangan
  sebaiknya dilakukan dengan landak/ gasrok cukup satu arah yaitu searah dalam
  barisan dan tidak perlu dipotong seperti pada cara tanam bujur sangkar (2
  arah). Jarak tanam dalam barisan 10 cm tidak perlu dilakukan penyiangan
  karena gulma akan kalah berkompetisi dengan pertumbuhaan tanaman padi. Dengan
  cara tanam ini, biaya penyiangan dapat di tekan sampai 50 %. 
c.
  Pengendalian Hama dan Penyakit 
Adanya
  lorong-lorong yang berjarak 40 cm sinar matahari dan sirkulasi udara dapat
  berjalan optimal dan kelembaban dapat ditekan sehingga perkembangan
  hama/penyakit dapat diminimalisir. Disamping itu, kegiatan pemamtauan dan
  pelaksanaan pengendalian penyakit dapat lebih mudah dilaksanakan.  
d.
  Panen 
Panen
  dilakukan apabila padi telah masak  sempurna/kuning tua dan merata.
   Panen dapat menggunakan sabit, mower atau alat panen lainnya. | ||||
| 
ALAT GARIS TANAM JAJAR LEGOWO
  (ATAJALE)  | ||||
| 
Kamis, 03 Januari 2013 12:21  | 
|  Penanaman
  padi di Indonesia saat ini memiliki beberapa cara, diantaranya tegel, cara
  acak dan cara jajar Legowo. Penanaman padi dengan cara jajar Legowo dapat
  meningkatkan produktivitas gabah lebih banyak dibandingkan cara lainnya.
  Namun demikian dimaklumi apabila ada teknologi yang lebih baik, maka umumnya
  harus diiringi input yang lebih besar. 
Cara tanam sistem acak tidak
  memerlukan aturan khusus jarak tanam, adapun cara tegel dibutuhkan tambahan
  pekerjaan menggaris tanah dengan garisan yang dibantu dengan bentangan tali
  agar penanaman lebih lurus. 
Untuk cara jajar Legowo input yang
  diberikan perlu lebih besar lagi, selain tambahan pekerjaan menggaris tanah
  juga harus ada tanda garis untuk menanam sisipan pada baris pinggir bedengan. 
Keluhan petani pada cara tanam
  jajar Legowo umumnya berasal dari para tukang tanam. Menanam bibit padi
  dengan cara  jajar Legowo dianggap lebih rumit dan lebih lama dibanding
  cara lainnya. 
Balai Pengkajian Teknologi
  Pertanian (BPTP) Maluku Utara membuat prototype caplak sebagai alat penggaris
  tanah dengan tujuan memudahkan dalam pembuatan garis di lahan sawah yang akan
  ditanam padi dengan cara jajar Legowo. 
Bahannya menggunakan kayu yang tersedia
  panglong kayu atau sisa kayu yang tidak terpakai. Papan jenis yang tahan
  terhadap air, memiliki bobot relatif ringan dan harga terjangkau. Papan
  ketebalan 3cm sebanyak 2 buah (Rp.30.000 x 2= 60.000), kelahar bekas 2 buah
  (Rp 2500 x 2 = 5000), As dan baut roda sepeda (Rp 5000 x2 = 10.000), tenaga
  kerja Rp.35000  Total Harga bahan dan ongkos pembuatan caplak Legowo
  diperkirakan sebesar Rp 125.000,- per unit. 
Perbandingan biaya yang
  dikeluarkan antara menggunakan alat garis biasa dengan alat garis jajar legowo
  adalah alat garis biasa membutuhkan tenaga kerja 2,5 hari 1 orang tenga kerja
  per hektar dengan upah Rp 50.000 perhari ( 2,5 hari x Rp. 50.000,- = 125.000)
  sedangkan dengan alat jajar legowo membutuhkan tenaga kerja 1 hari 1 orang
  tenga kerja perhektar dengan upah Rp 50.000 perhari ( 1hari x Rp. 50.000,- =
  50.000) 
Pada gambar, ditunjukkan prototype
  caplak untuk cara tanam Legowo 2 : 1 dimana dibuat ukuran jarak tanam 20 cm,
  jarak tanam barisan pinggir 10 cm dan lebar antar bedengan 40 cm. Gambar dibawah
  Uji Coba oleh Petani dan Siswa SMK Subaim Halmahera Timur. | 
Tanam
Padi Jajar Legowo
Oleh Tim Penyuluh BP3K
Kec. Madapangga
PENDAHULUAN
Padi merupakan tanaman pangan utama penduduk Indonesia, sebagian besar ditanam di lahan sawah. Kendala produktivitas lahan sawah diantaranya akibat serangan hama, penyakit dan gulma. Perkembangan pengganggu tanaman ini sering didukung oleh cara tanam yang sebenarnya masih bisa diperbaiki.
Padi merupakan tanaman pangan utama penduduk Indonesia, sebagian besar ditanam di lahan sawah. Kendala produktivitas lahan sawah diantaranya akibat serangan hama, penyakit dan gulma. Perkembangan pengganggu tanaman ini sering didukung oleh cara tanam yang sebenarnya masih bisa diperbaiki.
LEGOWO
Legowo adalah cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah.
Cara tanam jajar legowo untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan dengan berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1. Pengertian jajar legowo 4 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam antar barisan. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
Modifikasi jarak tanam pada cara tanam legowo bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai adalah 20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau 25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya.
Legowo adalah cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah.
Cara tanam jajar legowo untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan dengan berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1. Pengertian jajar legowo 4 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam antar barisan. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
Modifikasi jarak tanam pada cara tanam legowo bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai adalah 20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau 25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya.
           
Jarak tanam untuk padi yang sejenis dengan varietas IR-64, seperti varietas
Ciherang cukup dengan jarak 20 cm, sedangkan untuk varietas padi yang punya
penampilan lebih lebat dan tinggi perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar
misalnya antara 22,5 – 25 cm. Demikian juga pada tanah yang kurang subur cukup
digunakan jarak tanam 20 cm, sedangkan pada tanah yang lebih subur perlu diberi
jarak tanam yang lebih lebar misalnya 22,5 cm atau pada tanah yang sangat subur
jarak tanamnya 25 cm. Pemilihan ukuran jarak tanam bertujuan agar mendapat
hasil yang optimal.
TUJUAN LEGOWO
Tujuan cara tanam legowo adalah :
1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.
5. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkata produktivitas hasil.
Tujuan cara tanam legowo adalah :
1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.
5. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkata produktivitas hasil.
TEKNIK PENERAPAN
1. Pembuatan Baris Tanam
Persiapkan alat garis tanam dengan ukuran jarak tanam yang dikehendaki. Bahan untuk alat garis tanam bisa digunakan kayu atau bahan lain yang tersedia serta biaya terjangkau. Lahan sawah yang telah siap ditanami, 1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Ratakan dan datarkan sebaik mungkin. Selanjutnya dilakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan.
1. Pembuatan Baris Tanam
Persiapkan alat garis tanam dengan ukuran jarak tanam yang dikehendaki. Bahan untuk alat garis tanam bisa digunakan kayu atau bahan lain yang tersedia serta biaya terjangkau. Lahan sawah yang telah siap ditanami, 1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Ratakan dan datarkan sebaik mungkin. Selanjutnya dilakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan.
2. Tanam
Umur bibit padi yang digunakan sebaiknya kurang dari 21 hari. Gunakan 1-3 bibit per lubang tanam pada perpotongan garis yang sudah terbentuk. Cara laju tanam sebaiknya maju agar perpotongan garis untuk lubang tanam bisa terlihat dengan jelas. Namun apabila kebiasaan tanam mundur juga tidak menjadi masalah, yang penting populasi tanaman yang ditanam dapat terpenuhi. Pada alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan legowo, populasi tanaman ditambah dengan cara menyisipkan tanaman di antara 2 lubang tanam yang tersedia.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan cara tabur. Posisi orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melalukan pemupukan 2 barisan legowo. Khusus cara pemupukan pada legowo 2 : 1 boleh dengan cara ditabur di tengah alur dalam barisan legowonya.
4. Penyiangan
Penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat siang seperti landak/gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo dan tidak perlu dipotong seperti penyiangan pada cara tanam bujur sangkar. Sisa gulma yang tidak tersiang dengan alat siang di tengah barisan legowo bisa disiang dengan tangan, bahkan sisa gulma pada barisan pinggir legowo sebenarnya tidak perlu diambil karena dengan sendirinya akan kalah persaingan dengan pertumbuhan tanaman padi.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.
Penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat siang seperti landak/gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo dan tidak perlu dipotong seperti penyiangan pada cara tanam bujur sangkar. Sisa gulma yang tidak tersiang dengan alat siang di tengah barisan legowo bisa disiang dengan tangan, bahkan sisa gulma pada barisan pinggir legowo sebenarnya tidak perlu diambil karena dengan sendirinya akan kalah persaingan dengan pertumbuhan tanaman padi.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.
Umumnya
Anda mengenal jarak tanam tegel 25 x 25 x 25 cm. Nah, menanam padi yang baik
sekarang disarankan dengan jarak tanam Jejer Legowo- Jumlah padi yang ditanam
lebih banyak dan pemeliharaan lebih mudah.
Jarak Tanam Jajar Legowo adalah 40 cm x 20 cm x 10 cm
Jarak Tanam Jajar Legowo adalah 40 cm x 20 cm x 10 cm







