Senin, 02 Februari 2015

TANAM JAJAR LEGOWO


PDF
Cetak
E-mail


Oleh Administrator   
Rabu, 23 Oktober 2013 15:01
Cara Tanam Jajar Legowo 2:1Cara Tanam Jajar Legowo 2:1Tanam jajar legowo merupakan salah satu komponen PTT padi yang  dapat meningkatkan produksi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme penggangu tanaman. Jajar legowo merupakan cara tanam dengan beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah.
Ada beberapa tipe cara tanam jajar legowo yang umum dilakukan yaitu ; tipe legowo 2:1;  3:1;  4:1;  5:1;  6:1 dan tipe lainnya. Berdasarkan hasil  jajar legowo terbaik dalam memberikan hasil gabah tinggi adalah tipe 2:1, dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12-22%.  Disamping itu sistem Legowo yang memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (mina padi Legowo).
Prinsip dari sistem tanam jajar legowo adalah pemberian kondisi pada setiap barisan tanam padi untuk mengalami pengaruh sebagai tanaman barisan pinggir. Umumnya tanaman pinggir menunjukkan hasil lebih tinggi daripada tanaman di bagian dalam barisan. Tanaman pinggir juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik karena kurangnya persaingan tanaman antar barisan.
Manfaat  tanam jajar legowo :
  1. Populasi tanaman padi meningkat sekitar 24% daripada tanaman tegel.
  2. Meningkatkan produksi 12 – 22 %.
  3. Memperbaiki kualitas gabah dengan semakin banyaknya tanaman pinggir.
  4. Mengurangi tingkat serangan hama dan penyakit.
  5. Memudahkan perawatan; penyiangan, pemupukan dan penyemprotan pestisida/fungisida.
Teknik Penerapan
a. Pembuatan baris tanam
Lahan sawah dalam keadaan macak-macak, melumpur dan rata. Lakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik caplak (alat garis tanam), dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan. Arah baris tanam sebaiknya sesuai dengan arah aliran air  dan  matahari terbit. Jika tanam tegel (20 x 20 cm) populasinya 250.000 rumpun per ha maka dengan  jajar Legowo 2:1 (40 x 20 x 10 cm)  populasi tanam meningkat jadi 333.000 rumpun.
b. TanamCara Tanam Jajar Legowo 4:1Cara Tanam Jajar Legowo 4:1
Bibit padi umur kurang dari 21 hari sebanyak 1-2 bibit ditanam pada pola yang terbentuk, dengan cara maju atau mundur sesuai kebiasaan regu tanam.
  1. Jajar legowo 2:1. Setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak tanam dalam barisan yang memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan.
  2. Jajar legowo 4:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Demikian seterusnya. Jarak tanam yang dipinggir setengah dari jarak tanam yang ditengah.  Pada daerah yang serangan penyakit (blas/ hawar daun) cukup tinggi, tidak disarankan jajar legowo 4:1.
Teknik Pemeliharaan Tanaman
a. Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada alur yang berjarak 20 cm dan posisi yang memupuk pada tempat yang berjarak 40 cm. Dengan cara ini hanya 40 % dari lahan yang diberi pupuk dan pupuk terkosentrasi pada alur  20 cm. jarak  pupuk lebih dekat dengan perakaran sehingga hara yang diberikan dapat dimanfaatkan tanaman secara maksimal.
Keragaan Tanaman Padi Sistem Jajar LegowoKeragaan Tanaman Padi Sistem Jajar Legowob. Penyiangan
Penyiangan sebaiknya dilakukan dengan landak/ gasrok cukup satu arah yaitu searah dalam barisan dan tidak perlu dipotong seperti pada cara tanam bujur sangkar (2 arah). Jarak tanam dalam barisan 10 cm tidak perlu dilakukan penyiangan karena gulma akan kalah berkompetisi dengan pertumbuhaan tanaman padi. Dengan cara tanam ini, biaya penyiangan dapat di tekan sampai 50 %.
c. Pengendalian Hama dan Penyakit
Adanya lorong-lorong yang berjarak 40 cm sinar matahari dan sirkulasi udara dapat berjalan optimal dan kelembaban dapat ditekan sehingga perkembangan hama/penyakit dapat diminimalisir. Disamping itu, kegiatan pemamtauan dan pelaksanaan pengendalian penyakit dapat lebih mudah dilaksanakan.
d. Panen
Panen dilakukan apabila padi telah masak  sempurna/kuning tua dan merata.  Panen dapat menggunakan sabit, mower atau alat panen lainnya.
ALAT GARIS TANAM JAJAR LEGOWO (ATAJALE)
PDF
Cetak
E-mail

Kamis, 03 Januari 2013 12:21
http://malut.litbang.pertanian.go.id/ind/images/stories/pict0541.jpgPenanaman padi di Indonesia saat ini memiliki beberapa cara, diantaranya tegel, cara acak dan cara jajar Legowo. Penanaman padi dengan cara jajar Legowo dapat meningkatkan produktivitas gabah lebih banyak dibandingkan cara lainnya. Namun demikian dimaklumi apabila ada teknologi yang lebih baik, maka umumnya harus diiringi input yang lebih besar.
Cara tanam sistem acak tidak memerlukan aturan khusus jarak tanam, adapun cara tegel dibutuhkan tambahan pekerjaan menggaris tanah dengan garisan yang dibantu dengan bentangan tali agar penanaman lebih lurus.
Untuk cara jajar Legowo input yang diberikan perlu lebih besar lagi, selain tambahan pekerjaan menggaris tanah juga harus ada tanda garis untuk menanam sisipan pada baris pinggir bedengan.
Keluhan petani pada cara tanam jajar Legowo umumnya berasal dari para tukang tanam. Menanam bibit padi dengan cara  jajar Legowo dianggap lebih rumit dan lebih lama dibanding cara lainnya.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara membuat prototype caplak sebagai alat penggaris tanah dengan tujuan memudahkan dalam pembuatan garis di lahan sawah yang akan ditanam padi dengan cara jajar Legowo.
Bahannya menggunakan kayu yang tersedia panglong kayu atau sisa kayu yang tidak terpakai. Papan jenis yang tahan terhadap air, memiliki bobot relatif ringan dan harga terjangkau. Papan ketebalan 3cm sebanyak 2 buah (Rp.30.000 x 2= 60.000), kelahar bekas 2 buah (Rp 2500 x 2 = 5000), As dan baut roda sepeda (Rp 5000 x2 = 10.000), tenaga kerja Rp.35000  Total Harga bahan dan ongkos pembuatan caplak Legowo diperkirakan sebesar Rp 125.000,- per unit.
Perbandingan biaya yang dikeluarkan antara menggunakan alat garis biasa dengan alat garis jajar legowo adalah alat garis biasa membutuhkan tenaga kerja 2,5 hari 1 orang tenga kerja per hektar dengan upah Rp 50.000 perhari ( 2,5 hari x Rp. 50.000,- = 125.000) sedangkan dengan alat jajar legowo membutuhkan tenaga kerja 1 hari 1 orang tenga kerja perhektar dengan upah Rp 50.000 perhari ( 1hari x Rp. 50.000,- = 50.000)
Pada gambar, ditunjukkan prototype caplak untuk cara tanam Legowo 2 : 1 dimana dibuat ukuran jarak tanam 20 cm, jarak tanam barisan pinggir 10 cm dan lebar antar bedengan 40 cm. Gambar dibawah Uji Coba oleh Petani dan Siswa SMK Subaim Halmahera Timur.

Tanam Padi Jajar Legowo
Oleh Tim Penyuluh BP3K Kec. Madapangga
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY2Z2QgoklRZncE1A7PuQeqhweMfmtIVt_sDrLQT2sPGqFnTdZeOUrLNETcHhoUkHU_okD_K2nsTtCgAN45wdnAqAuQdQTN3N3pbd18s-mX8470syatuWP43MIJESNpsW3pFX7twz6AWA/s320/Image008.jpg

PENDAHULUAN
       Padi merupakan tanaman pangan utama penduduk Indonesia, sebagian besar ditanam di lahan sawah. Kendala produktivitas lahan sawah diantaranya akibat serangan hama, penyakit dan gulma. Perkembangan pengganggu tanaman ini sering didukung oleh cara tanam yang sebenarnya masih bisa diperbaiki.
LEGOWO
       Legowo adalah cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah.
       Cara tanam jajar legowo untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan dengan berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1. Pengertian jajar legowo 4 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
          Pengertian jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam antar barisan. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
           Modifikasi jarak tanam pada cara tanam legowo bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai adalah 20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau 25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya.
            Jarak tanam untuk padi yang sejenis dengan varietas IR-64, seperti varietas Ciherang cukup dengan jarak 20 cm, sedangkan untuk varietas padi yang punya penampilan lebih lebat dan tinggi perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar misalnya antara 22,5 – 25 cm. Demikian juga pada tanah yang kurang subur cukup digunakan jarak tanam 20 cm, sedangkan pada tanah yang lebih subur perlu diberi jarak tanam yang lebih lebar misalnya 22,5 cm atau pada tanah yang sangat subur jarak tanamnya 25 cm. Pemilihan ukuran jarak tanam bertujuan agar mendapat hasil yang optimal.
TUJUAN LEGOWO
   Tujuan cara tanam legowo adalah :
1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir     barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat.
2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya.
3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
4. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo.
5. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkata produktivitas hasil.
TEKNIK PENERAPAN
1. Pembuatan Baris Tanam
            Persiapkan alat garis tanam dengan ukuran jarak tanam yang dikehendaki. Bahan untuk alat garis tanam bisa digunakan kayu atau bahan lain yang tersedia serta biaya terjangkau. Lahan sawah yang telah siap ditanami, 1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Ratakan dan datarkan sebaik mungkin. Selanjutnya dilakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0RzfIUl2UqAQDkYkBrYcYyWKNxKkBy4JHbpNdMi4pBx3YwILQKK9vsh2oqeb-WggCH-z7kUgKOIUzf5CdJyW72kFRlEqjW2PAVyC7i5ZgXklZQs-if5QB2hYE-YhKo0LP4iNRWuecyeo/s400/Image026.jpg

2. Tanam
            Umur bibit padi yang digunakan sebaiknya kurang dari 21 hari. Gunakan 1-3 bibit per lubang tanam pada perpotongan garis yang sudah terbentuk. Cara laju tanam sebaiknya maju agar perpotongan garis untuk lubang tanam bisa terlihat dengan jelas. Namun apabila kebiasaan tanam mundur juga tidak menjadi masalah, yang penting populasi tanaman yang ditanam dapat terpenuhi. Pada alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan legowo, populasi tanaman ditambah dengan cara menyisipkan tanaman di antara 2 lubang tanam yang tersedia.
3. Pemupukan
            Pemupukan dilakukan dengan cara tabur. Posisi orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melalukan pemupukan 2 barisan legowo. Khusus cara pemupukan pada legowo 2 : 1 boleh dengan cara ditabur di tengah alur dalam barisan legowonya.
4. Penyiangan
            Penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat siang seperti landak/gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo dan tidak perlu dipotong seperti penyiangan pada cara tanam bujur sangkar. Sisa gulma yang tidak tersiang dengan alat siang di tengah barisan legowo bisa disiang dengan tangan, bahkan sisa gulma pada barisan pinggir legowo sebenarnya tidak perlu diambil karena dengan sendirinya akan kalah persaingan dengan pertumbuhan tanaman padi.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit
            Pada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihoq_VhfvDaDdWrtoIqfwF6UWNJPxRYUVXpqMIumgNMiHDj6i_2ttdRIr1wRPKTNgsOHDZvlOxW-nETjVyM_33oSmUhvSCZLkoWmxwenp6w1rmyu2wu9afM9GDGVvTACww6gFL5-lnfgY/s400/Legowo.jpg

Umumnya Anda mengenal jarak tanam tegel 25 x 25 x 25 cm. Nah, menanam padi yang baik sekarang disarankan dengan jarak tanam Jejer Legowo- Jumlah padi yang ditanam lebih banyak dan pemeliharaan lebih mudah.

Jarak Tanam Jajar Legowo adalah 40 cm  x 20 cm x 10 cm
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8F7TZ-pk2h8Zk_nGqkbuSlvzagD4AHhMjQaC0Xsysnsr8b2sDO17qxJaFS9J0Tfn8BKDma31R0kwWai7wu2hWXoDYHQAnx8QQVDxyQPqRTqynogdw2zw9nYBaPHcwK5UjjCif10H63e4/s320/IMG00948-20121224-1121.jpg

Selalu manfaatkan penanda ya, sebab dengan penanda tersebut Anda akan mendapatkan populasi tanaman yang lebih banyak - seprti yang dimaksud dan diinginkan   bahwa tujuan menggunakan jarak tanam  Jejer Legowo selain pemeliharaan lebih mudah, juga agar  POPULASI TANAMAN LEBIH BANYAK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar